Friday, January 28, 2011

SERANGAN PADA JARINGAN KOMPUTER

Keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jariangan tidak
mudah hilang. Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya
dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Keamanan jaringan di sini adalah
memberikan peningkatan tertentu untuk jaringan.

1. Interruption :
Interruption terjadi bila data yang dikirimkan dari A tidak sampai pada orang yang berhak (B). Interruption merupakan pola penyerangan terhadap sifat availability (ketersediaan data). Perangkat sistem menjadi rusak atau tidak tersedia. Serangan ditujukan kepada ketersediaan (availability) contoh: dari sis denial of service attack

2. Interception :
Serangan ini terjadi bila pihak ketiga C berhasil membaca data yang dikirimkan. Interception merupakan pola penyerangan terhadap sifat confidentiality (kerahasiaan data). Pihak yang tidak berwenang berhasil mengakses asset atau informasi. Contoh dari serangan ini adalah penyadapan (wiretapping).

3. Modifaciton
Pada serangan ini pihak ketiga C berhasil merubah pesan yang dikirimkan dari A sebelum sampai ke B. Modification merupakan pola penyerangan terhadap sifat integrity (keaslian data). Pihak yang tidak berwenang tidak saja berhasil mengakses, akan tetapi dapat juga mengubah (tamper) aset. Contoh dari serangan ini antara lain adalah mengubah isi dari web site dengan pesan-pesan yang merugikan pemilik web site.

4. Fabrication:
Pada serangan ini, penyerang berhasil mengirimkan data ke tujuan dengan memanfaatkan
identitas orang lain. Fabrication merupakan pola penyerangan terhadap sifat authenticity. Pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contoh dari serangan jenis ini adalah memasukkan pesan-pesan palsu seperti e-mail palsu ke dalam jaringan komputer.

Untuk mengantisipasi ancaman-ancaman tersebut perlu dilakukan usaha untuk melindungi data yang dikirim melalui saluran komunikasi, salah satunya adalah dengan teknik enkripsi. Dan untuk masalah kekuatan pengamanannya tergantung pada algoritma metode enkripsi tersebut dan juga kunci yang digunakan di dalamnya. Enkripsi ialah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan dan atau alat khusus.Sedangkan dekripsi merupakan algoritma atau cara yang dapat digunakan untuk membaca informasi yang telah dienkripsi untuk dapat dibaca kembali (Kurniawan. Y., 2004).

Cara yang digunakan untuk melakukan enkripsi ialah dengan cara melakukan perubahan sebuah kode dari yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti (tidak terbaca). Enkripsi dapat diartikan sebagai sebuah kode atau cipher. Sebuah cipher menggunakan suatu algoritma yang dapat mengkodekan semua aliran data (stream) bit dari sebuah pesan menjadi cryptogram yang tidak dapat dimengerti (Aryus. D., 2005).

Dengan demikian keamanan suatu pesan tergantung pada kunci-kunci yang digunakan, dan tidak tergantung pada algoritma yang digunakan. Sehingga algoritma-algoritma yang digunakan tersebut dapat dipublikasikan dan dianalisis. (Kristanto. A., 2003).

Terdapat tiga kategori enkripsi, yaitu:
1.Kunci enkripsi rahasia.
Dalam hal ini, terdapat sebuah kunci yang digunakan untuk mengenkripsi dan juga sekaligus mendekripsikan informasi.
2.Kunci enkripsi publik.
Dalam hal ini, terdapat dua kunci yang digunakan, satu kunci untuk proses enkripsi dan kunci yang lain untuk proses dekripsi.
3.Fungsi one-way (fungsi satu-arah)
Suatu fungsi dimana informasi dienkripsi untuk menciptakan signature dari informasi asli yang bisa digunakan untuk keperluan autentikasi.

Terdapat dua macam teknik enkripsi yang biasa digunakan dalam sistem keamanan pada sistem komputer dan jaringan, yaitu teknik enkripsi konvensional dan teknik enkripsi publik.

1 comment:

masukkan komentar anda.Komentar yang anda berikan sangat berarti bagi kami [ pada "beri komentar sebagai" pilih nama/URL,,kemudian masukkan nama anda klik oke ]